Tiga Srikandi UMM Didapuk Sebagai Guru Besar Secara Bersamaan

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
54
UMM

UMM

MALANG, Suara Muhammadiyah - Kampus Putih kembali menambah guru besarnya. Kali ini, tiga gubes dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dikukuhkan, 10 Mei ini. Mulai dari Prof Trisakti Handayani sebagai guru besar bidang ilmu kajian budaya, Prof Elly Purwanti yang menjadi gubes bidang ilmu pendidikan biologi, hingga Prof Sugiarti yang menjadi gubes bidang ilmu bahasa dan sastra Indonesia. Orasi yang disampaikan juga menarik dan inspiratif. 

Pertama, ada Prof Trisakti Handayani yang terkait ‘Kajian Budaya Dan Isu Gender dalam Pendidikan Di Indonesia’. Ia menyoroti bahwa pendidikan tidak pernah berlangsung dalam ruang yang netral, melainkan selalu berada dalam pengaruh konteks sosial, budaya, dan relasi kekuasaan. Pendekatan kritis melalui kajian budaya ini memperlihatkan bagaimana pendidikan dapat menjadi alat reproduksi ketidaksetaraan sosial, sekaligus memiliki potensi sebagai kekuatan transformatif untuk menciptakan keadilan dan inklusivitas. 

Perspektif gender membantu mengungkap dan menantang bias dalam berbagai aspek pendidikan, seperti kurikulum, interaksi kelas, hingga tata kelola lembaga. Pendidikan yang adil terhadap gender, sebagaimana ditegaskan Connell, tidak hanya bermanfaat bagi perempuan tetapi juga bagi semua gender, karena menciptakan ruang belajar yang demokratis dan memungkinkan semua peserta didik berkembang secara optimal. 

“Di era globalisasi dan percepatan teknologi digital, pendidikan di Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk menyiapkan generasi yang mampu mempertahankan identitas kultural. Pendidikan yang transformatif, harus menanamkan literasi kritis agar peserta didik mampu menyaring pengaruh budaya dan informasi secara reflektif. Oleh karena itu, dibutuhkan reformasi pendidikan menyeluruh yang memperhitungkan aspek budaya dan kesetaraan gender dalam setiap unsur sistem pendidikan,” katanya. 

Untuk itu, sinergisitas dan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat sipil, komunitas, dan keluarga menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang tanggap terhadap kebutuhan lokal dan tantangan global. Mengutip Freire, ia menilai, pendidikan harus menjadi “praktik kebebasan” yang membebaskan individu dari penindasan dan memberdayakan mereka sebagai agen perubahan sosial menuju masyarakat yang adil, demokratis, dan berkelanjutan. 

Pada orasi selanjutnya, Prof Elly Purwanti Guru menjelaskan bahwa kacang koro merupakan salah satu pangan fungsional yang berbasis keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia. Kacang koro menjadi salah satu kekayaaan hayati Indonesia yang memiliki potensi besar untuk mendukung keberlanjutan dan ketahanan pangan nasional. Lebih dari itu, kacang koro dapat digunakan sebagai alternatif pengganti kedelai. Menurutnya, kacang koro tidak hanya menawarkan keunggulan agronomis dan nilai gizi tinggi namun juga nilai bioaktif yang dapat digunakan untuk pengembangan berbagai produk pangan yang fungsional. Produk pangan fungsional yang ada di Indonesia beraneka ragam, umumnya aneka kacang lokal menjadi sumber pangan penting bagi masyarakat bagi kehidupan di masa depan. 

“Koro, seperti Cajanus cajan (koro gude) dan Canavalia ensiformis (koro pedang), memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan nasional Indonesia. Kedua spesies ini sangat adaptif terhadap lingkungan tropis Indonesia, tumbuh subur di lahan marginal dan kurang subur, serta tahan terhadap kekeringan dan serangan penyakit. Kacang koro juga dikenal efisien dalam penggunaan air, lahan, dan energi, menjadikannya opsi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan sumber protein hewani,” tambahnya.  

Dengan kandungan protein yang tinggi, kacang koro dapat menjadi alternatif yang baik untuk tempe dan tahu, serta berpotensi mengurangi ketergantungan pada impor kedelai. Dengan pemanfaatan dan pengembangan yang tepat, kacang koro dapat menjadi solusi strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan seperti perubahan iklim dan pertumbuhan populasi. 

Sementara itu, Prof Sugiarti mengkaji ‘Perspektif Multidisipliner Sastra sebagai Agregat Membangun Peradaban Masyarakat’. Menuruntya, sastra memiliki peran strategis sebagai agregat pengetahuan yang menghubungkan berbagai disiplin ilmu untuk memahami dan membentuk karakter bangsa. Sastra lebih dari sekadar karya estetika, karena ia mampu merefleksikan dan mentransformasikan berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk sosial, politik, psikologis, dan historis. Sastra menjadi cermin dinamika masyarakat, yang juga mencakup nilai-nilai kesetaraan gender dan kemanusiaan. 

Sastra berfungsi sebagai jembatan antara masa lalu dan masa depan, serta antara logika dan empati. Ia menyatakan bahwa pembangunan peradaban bangsa tidak hanya bergantung pada angka dan data, tetapi juga harus memperhatikan kata dan makna yang terkandung dalam sastra. Sastra yang dipadukan dengan ilmu pengetahuan dapat memperkuat pondasi budaya bangsa yang beradab, inklusif, dan visioner. Oleh karena itu, sastra harus menjadi bagian integral dalam pendidikan dan pengembangan masyarakat yang humanis dan berkarakter. 

“Dengan pendekatan multidisipliner yang mencakup sejarah, filsafat, dan politik, sastra menjadi medium yang efektif untuk mengkritisi kehidupan sosial. Para pemikir seperti Edward Said dan Homi Bhabha menekankan bahwa sastra tidak hanya mencerminkan realitas, tetapi juga berperan dalam mengonstruksi dan menantangnya, menjadikannya kekuatan lunak dalam membentuk nilai-nilai kemanusiaan dan arah peradaban,” tegasnya. (diko)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PALEMBANG, Suara Muhammadiyah – Kiprah Suara Muhammadiyah (SM) dalam menjalankan bisnisnya men....

Suara Muhammadiyah

6 October 2024

Berita

BONJONEGORO, Suara Muhammadiyah - Dalam upaya meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan pela....

Suara Muhammadiyah

8 September 2023

Berita

RAWAMANGUN, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jakarta Timur menggelar agenda r....

Suara Muhammadiyah

9 February 2025

Berita

KLATEN, Suara Muhammadiyah - Bertempat di Gedung Arofah, Komplek SMK Muhammadiyah 3 Klaten, pelantik....

Suara Muhammadiyah

27 November 2023

Berita

PURWOREJO, Suara Muhammadiyah - PKU Muhammadiyah Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah terus berbenah mew....

Suara Muhammadiyah

22 April 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah