MANADO, Suara Muhammadiyah – Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah terus memperkuat langkah nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Salah satunya lewat program Bimbingan Teknis Pembelajaran Mendalam, Koding Kecerdasan Artifisial, dan Penguatan Pendidikan Karakter untuk Region Sulawesi Utara yang digelar di Hotel Aryaduta Manado pada Rabu, 29 Oktober–Ahad, 2 November 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh seratus guru Sekolah Muhammadiyah se-Provinsi Sulawesi Utara dan menjadi momentum penting bagi peningkatan kompetensi guru dalam menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21. Wakil Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah M Bakrun Dahlan, menyampaikan bahwa salah satu komitmen utama Muhammadiyah di bidang pendidikan adalah menghadirkan sekolah dan madrasah unggul di setiap Pimpinan Wilayah Muhammadiyah.
“Pendidikan unggul tidak semata-mata diukur dari prestasi akademik, tetapi juga dari kemampuan guru dan siswa untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang cepat,” katanya.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Utara, Masrur, menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antarlembaga pendidikan Muhammadiyah. Ia menyatakan bahwa seluruh lembaga pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga menengah, perlu menyatukan langkah dalam menciptakan kekuatan kolektif untuk kemajuan bersama.
“Kolaborasi yang terjalin dengan pemerintah, dunia industri, dan berbagai pemangku kepentingan akan memperkuat keberlanjutan pendidikan Muhammadiyah agar selalu adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar kerja,” ujarnya.
Acara ini dibuka Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Izzul Muslimin. Izul mengatakan, memberikan apresiasi terhadap kinerja dan inovasi Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah yang terus melakukan berbagai terobosan dalam memperkuat kelembagaan pendidikan Muhammadiyah.
“Kerja sama yang baik antara Pimpinan Pusat dan Pimpinan Wilayah menjadi faktor penting keberhasilan pelaksanaan program-program peningkatan mutu pendidikan yang berdampak langsung bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah di daerah,” terangnya.
Izzul mengemukakan, PP Muhammadiyah melalui Majelis Dikdasmen dan PNF sangat aktif mendorong penguatan kapasitas lembaga pendidikan Muhammadiyah. “Hal ini tampak dari berbagai skema program yang dilakukan mulai dari disksuspla, pendampingan penjaminan mutu, diksuspim, dan hari ini Bimtek yang diikuti oleh para guru di sekolah Muhammadiyah,” tambahnya.
Kegiatan ini dipimpin Heru Nugroho, yang turut mengoordinasikan jalannya pelatihan bersama tim pusat. Heru menegaskan bahwa program ini bukan sekadar transfer keterampilan digital, tetapi sebuah upaya membangun budaya inovatif di kalangan guru Muhammadiyah.
“Guru harus menjadi aktor utama perubahan yang mampu memadukan kecerdasan buatan dengan kecerdasan spiritual dan sosial dalam proses pendidikan,” bebernya.
Adapun Ketua Panitia Lokal, Ardianto, yang juga Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Sulawesi Utara. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal untuk memperkuat jejaring profesional antarguru Muhammadiyah di Sulawesi Utara. Ia berharap para peserta mampu menularkan semangat dan keterampilan baru yang diperoleh selama pelatihan ke sekolah masing-masing. “Sehingga dampak program ini dapat meluas dan berkelanjutan,” tandasnya. (Humas/Cris)


