Daulat Pangan Untuk Indonesia Berkemajuan

Publish

19 September 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
38
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Daulat Pangan Untuk Indonesia Berkemajuan

Oleh: Rumini Zulfikar (Gus Zul), Penasehat PRM Troketon, Pedan, Klaten, Anggota Bidang Syiar Pemberdayaan MPM PDM Klaten

“Pangan merupakan kebutuhan pokok bagi umat manusia, maka kewajiban kita untuk mempersiapkan dengan mengikuti perkembangan teknologi.”

Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah punya gawe besar, yaitu kegiatan Jambore Jama’ah Tani Muhammadiyah ke-1 yang berlangsung pada 19–21 September 2025 di Kebumen, Jawa Tengah.

Kegiatan jambore ini merupakan momentum yang sangat baik karena dengan kegiatan tersebut seluruh Jama’ah Tani Muhammadiyah berkumpul dari seluruh Indonesia. Dari situlah akan terjadi sebuah interaksi antar sesama tani Muhammadiyah untuk meningkatkan kesejahteraan para petani, dan ini merupakan bentuk ikhtiar kontribusi nyata dari Persyarikatan Muhammadiyah pada bangsa dan negara. Pangan merupakan pilar utama dalam kehidupan umat manusia, karena secara jasmani dan fisik menyangkut hidup matinya umat manusia ditentukan oleh pangan itu sendiri.

Jika kita menilik sejarahnya, ini diawali sebuah perenungan yang mendalam dari Muhammadiyah—sebuah kegelisahan dan rasa tanggung jawab pada bangsa dan negara. Hal inilah menjadi buah pemikiran Muslim Abdurrahman (tokoh Muhammadiyah), dan atas prakarsanya maka di Muktamar Muhammadiyah ke-45 di Malang disepakati dibentuk sebuah lembaga untuk membantu pimpinan Muhammadiyah yang awalnya bernama Lembaga Pemberdayaan Tani, Nelayan, Buruh (LPBTN). Dalam perjalanan tentang MPM, kita tidak bisa meninggalkan seorang tokoh bernama Sa’id Tuhulele Almarhum. Beliau yang memviralkan pentingnya gerakan pemberdayaan masyarakat agar para petani, nelayan, buruh, dan UMKM bisa naik harkat derajatnya ke level lebih baik.

Di tengah persaingan yang begitu ketat, perhatian pemerintah terhadap petani masih kurang. Jika melihat kondisi saat ini, petani dalam keadaan kurang sejahtera karena faktor regulasi dalam mendapat akses kemudahan, serta petani juga sering dianaktirikan. Kalau mau jujur, di tangan petanilah kita banyak berutang budi. Ada sebuah quotes beliau yang saat ini menjadi pemantik: “Selama rakyat masih menderita, tidak ada kata istirahat.”

Pada prinsipnya, tujuan utama MPM Muhammadiyah adalah mengembangkan alternatif-alternatif baru dalam program pengembangan masyarakat untuk berbagai level dan jenis kelompok masyarakat, seperti:

Tani: meningkatkan kesejahteraan petani melalui program pemberdayaan. Seperti akhir-akhir ini di MPM/Jatam Klaten dengan mengembangkan pepaya Hawai dan beras. Banyak PDM lainnya melakukan studi tiru (Cilacap, Lamongan, Bojonegoro).

Nelayan: memberdayakan nelayan meningkatkan taraf hidup.

Buruh: meningkatkan kualitas hidup buruh melalui pendidikan dan pelatihan.

Komunitas khusus: mendukung komunitas-komunitas yang membutuhkan: Daerah 3T, UKM, Difabel.

Visi besar MPM Muhammadiyah adalah sebagai fasilitator, motivator, inspirator, dan koordinator untuk masyarakat (Sumber: MPM).

Kedaulatan Pangan dan Masa Depan Bangsa
Jika kita kembali pada agenda jambore, yang menitikberatkan pada kedaulatan pangan, maka itu merupakan tanggung jawab semua komponen bangsa ini, yaitu:

  • Pemerintah, pemegang kunci karena dari sinilah regulasi tentang sistem dan mekanisme yang mengatur pangan ditentukan.
  • Pengusaha di bidang pangan, karena di tangan para pengusaha terdapat peran penting dalam mengatur mekanisme dan sistem harga beli-jual komoditas. Mereka harus bersikap adil dan tidak mengorbankan petani.
  • Wakil rakyat, yang mempunyai peran kontrol dan pengawasan atas kebijakan pemerintah.
  • Petani, sebagai penyedia utama, sehingga harus mampu melakukan terobosan-terobosan baru.

Jika semua itu dilakukan bergandengan tangan, maka kedaulatan pangan akan terwujud dengan baik. Ini merupakan ikhtiar berjamaah seluruh elemen bangsa, sesuai firman Allah berikut:

يٰٓاَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبٰتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحًاۗ اِنِّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌۗ ۝٥١

Yâ ayyuhar-rusulu kulû minath-thayyibâti wa‘malû shâliḥâ, innî bimâ ta‘malûna ‘alîm.

Allah berfirman: “Wahai para rasul, makanlah dari (makanan) yang baik-baik dan beramallah saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Harapannya, kegiatan tersebut tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi dari jambore ini dapat lahir ide-ide kreatif untuk memberikan pendampingan, pemberdayaan, serta menjadi motivator bagi nama Tani Muhammadiyah secara khusus maupun jama’ah tani di Indonesia secara keseluruhan. Semoga ikhtiar dari Muhammadiyah ini bisa menjadi langkah yang ditiru oleh kekuatan lainnya. Aamiin.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Guru Profetik Transformatif, Melahirkan Profil Siswa Ber-karakter Ulul Albab Oleh: Hendro Susilo ....

Suara Muhammadiyah

23 June 2025

Wawasan

Suluh Bangsa Oleh: Saidun Derani Mukaddimah Makna suluh adalah alat penerang seperti obor, lampu,....

Suara Muhammadiyah

26 February 2025

Wawasan

Oleh: Donny Syofyan Selama ratusan tahun umat Islam berada di garda terdepan pencapaian sains. Pada....

Suara Muhammadiyah

23 October 2023

Wawasan

Oleh: Izza RohmanKetua Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah New South Wales Baitul Arqam Camp Syd....

Suara Muhammadiyah

6 January 2024

Wawasan

Membentuk Generasi Unggul dengan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Oleh: Hendra Apriyadi, Dosen ....

Suara Muhammadiyah

12 February 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah