Hardiknas, Dikdasmen dan PNF PDM Asahan Serahkan 86 SK Guru Pegawai Tetap

Publish

3 May 2024
pdm

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
286
Foto Istimewa

Foto Istimewa

ASAHAN, Suara Muhammadiyah – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Asahan gelar Penyerahan Surat Keputusan pegawai tetap perserikatan sesuai golongan yang bertepatan di Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kamis 2 Mei 2024.

Tampak hadir dalam acara tersebut Ketua Dikdasmen dan PNF PWM Sumut Aswin Bancin dan pengurus Dewan Pakar Majelis Dikdasmen PWM Sumut Arpay Tambunan Ketua PDM Asahan M. Akhiar MA, Anggota PDM, Korbid Dikdasmen dan PNF PDM Asahan Mukhtar, Ketua, Sekretaris, seluruh pengurus Dikdasmen dan PNF PDM Asahan Prinda Febri, Seluruh para undangan Kepala Sekolah Secabang Asahan dan Ranting

Dalam Naskah Pembacaan Surat Keputusan, Sekretaris Dikdasmen dan PNF PDM Asahan Fahri Mizan Harsono menyampaikan pentingnya dalam hal program ini mengundang dan menginformasikan cabang dan ranting sebagai contoh mengikuti hal yang sama dilakukan oleh Daerah Muhammadiyah Asahan. 

“ Pelaksanaan Penyerahan Surat Keputusan Pegawai Tetap Muhammadiyah Asahan ini hampir sekitar 86 guru yang sah menerima Surat Keputusan (SK), diantaranya guru 73 orang dan 13 orang tendik. laki laki 23 orang dan perempuan 63 orang yang ditetapkan sebagai pegawai tetap dari 230 guru artinya sekitar 36 persen terdata yang mana harapan Dikdasmen harusnya 60 persen tercapai ,“ ujar Fahri Mizan Harsono.

Tentunya kegiatan penyerahan Surat Keputusan Pegawai Tetap ini dilaksanakan di hari momentum yaitu di hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas) dengan landasan agar menjadi sejarah baru bagi perjalanan Dikdasmen dan PNF Muhammadiyah Asahan. Kemudian datangnya kegiatan ini adalah ketentuan Majelis Dikdasmen sesuai dengan Surat Keputusan PP tentang kepegawaian dan pesantren Muhammadiyah dan standar honor Pegawai Tetap.

Selanjutnya ketua Dikdasmen dan PNF PDM Asahan Prianda Pebri mengatakan ada salah satu program PDM Asahan yang wajib dilaksanakan oleh Majelis Dikdasmen dan PNF Muhammadiyah Asahan , pertama salah satunya memberikan ketentuan mengajar 24 jam dalam melaksanakan tugas sebagai guru dan kedua menetapkan Dikdasmen untuk memiliki kepastian penghasilan dan kesehatan guru pegawai tetap di persyarikatan Muhammadiyah.

Oleh sebab itu, menjadi guru Muhammadiyah itu harus bangga dan menyenangkan berada dan bekerja di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah sebab kita berada di Organisasi yang kuat yaitu Muhammadiyah, serta Organisasi yang kaya dan elit apalagi kita dikelilingi lingkungan yang islami. Dewan Pakar Majelis dikdasmen dan PNF PWM Sumut Aripay Tambunan mengatakan

“Banyak orang berilmu tapi tidak tahu Amalnya sedikit, ada juga yang berilmu beramal akan tetapi dia masih ragu pesan Ahmad Dahlan,“ tuturnya. 

Dia Mengatakan dalam pendidikan Muhammadiyah ini ada 3 hal yang harus kita dekati secara Perspektif, Sejarah, Filosofis dan Sosial Politik, 

Sementara Ketua PDM Asahan Mohd. Akhiar menyampaikan kepentingan Muhammadiyah tidak lain adalah menegakkan,menjunjung tinggi agama islam, maka dari itu harpa nya marilah kita sebagai guru jadi ujung tombak dan harapan pendidikan di Muhammadiyah Asahan .

Tugas seorang guru baik tenaga pendidik dan kependidikan tidak lain ikut serta mendakwahkan islam lewat pendidikan. dikatakannya lagi secara pribadi kita memimpin perserikatan sudah selesai akan tetapi yang kita urus adalah bagaimana perserikatan Muhammadiyah ini bisa berkembang. 

“Dalam istilah Hidup hidupilah Muhammadiyah jangan mencari Hidup di Muhammadiyah dengan keyakinan menghidupi Muhammadiyah maka yakinlah Muhammadiyah akan menghidupi kita". 

Sementara, ada 3 tugas guru Muhammadiyah yang paling fundamental yaitu pendidikan Muhammadiyah adalah proses transformasi.

“Perubahan diri dan peserta didik Kedua dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta didik ketiga jadikan anak anak pusat perhatian kita dan mampu merubah karakter anak untuk berkembang di masa yang akan datang yang memiliki visi dan misi," tuturnya.

Ketua Dikdasmen dan PNF PWM Sumut Aswin Bancin dalam sambutannya yang singkat mengatakan ucapan terimakasih kepada kepala sekolah dan dikdasmen daerah atas dukungannya. Selain itu Kami sudah konfirmasi tentang apa yang dilakukan di Asahan ini ke pimpinan pusat. PDM Asahan adalah daerah ketiga di Indonesia setelah Cileungsi dan Solo yang menerapkan seperti ini. Tentu yang seperti ini bisa jadi rujukan bagi Dikdasmen lain di Sumatera Utara untuk belajar ke Asahan dan pahalanya akan terus mengalir,” ujarnya.

Dan satu hal lagi ketua dikdasmen PWM sumut ini sangat bangga menjadi kader muhammadiyah karena muhammadiyah adalah menjunjung dan menegakkan islam yang sebenarnya. Jadi guru haruslah jadi panutan peserta didik, penuh teladan sebab dengan keteladanan kita sebagai guru tidak ada yang namanya mantan guru.

Dengan ditetapkannya guru pegawai tetap marilah kita menjadi guru yang inovatif dan kreatif serta dapat menciptakan perubahan perubahan di pendidikan Muhammadiyah dengan melalui dakwah Pendidikan semoga peserta didik kita menjadi siswa berkarakter.MPI Asahan. (***)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Meningkatnya penggunaan teknologi tidak berbanding lurus denga....

Suara Muhammadiyah

22 February 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pesantren Mahasiswa KH. Ahmad Dahlan (PERSADA) UAD pada hari Jumat ....

Suara Muhammadiyah

14 October 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Indonesia memiliki nama yang harum dalam gelaran olahraga unt....

Suara Muhammadiyah

27 October 2023

Berita

MAROS, Suara Muhammadiyah - Kegiatan Aksi Bergizi Sehat Berkemajuan merupakan kegiatan yang dilakuka....

Suara Muhammadiyah

17 November 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Bertempat di Aula atas SMA Muhammadiyah 3 Wirobrajan Yogyakarta, di....

Suara Muhammadiyah

29 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah