MALANG, Suara Muhammadiyah - Kader Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah. Ainnur Rahimah, dipercaya menjadi bagian dari Korps Relawan Muhammadiyah (KAWANMU) yang akan bertugas dalam Utara. Keterlibatan kader perempuan Muhammadiyah ini menegaskan komitmen Persyarikatan dalam menghadirkan layanan kemanusiaan yang menyentuh lapisan paling dasar masyarakat terdampak bencana.
Keikutsertaan Ainnur Rahimah merupakan bagian dari Pembekalan Relawan Psikososial KAWANMU Tahap II yang digelar Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah pada 19–21 Desember 2025 di Kota Malang. Pembekalan ini menjadi respons strategis atas amanat Rapat Kerja Nasional MPKS PP Muhammadiyah Tahun 2025 sekaligus aktualisasi nilai-nilai teologis Surah Al-Ma’un dalam praksis sosial Muhammadiyah.
Ainnur Rahimah, mengaku sangat bangga sekaligus terharu bahwa dirinya menjadi bagian dari duta Muhammadiyah yang bertugas melakukan rehabilitasi penyintas Aceh dan Sumatera pasca-bencana banjir beberapa waktu lalu. "ini adalah pengalaman sekaligus tanggung jawab yang luar biasa. Menjadi bagian dari KAWANMU tentu merupakan amanah yang berat, Mudahan saya dan kawan-kawan relawan dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya. Mohon doa teman-teman semuanya,” ujarnya.
Sebagaimana dilansir dari Klikmu.co, Ketua Satgas Nasional KAWANMU, M. Arif An, yang juga Tenaga Ahli Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), menegaskan bahwa pembentukan KAWANMU dilatarbelakangi meningkatnya intensitas bencana di Indonesia. Menurut dia, Muhammadiyah perlu menyiapkan relawan yang tidak hanya sigap secara fisik, tetapi juga memiliki kapasitas pendampingan psikososial berbasis komunitas.
“Korps Relawan Muhammadiyah (KAWANMU) hadir sebagai respons strategis amanat Rakernas MPKS 2025 dan aktualisasi teologis Surah Al-Ma’un. KAWANMU dimaknai sebagai manifestasi revitalisasi gerakan kesejahteraan sosial Muhammadiyah yang berfokus pada penguatan layanan berbasis komunitas (grassroots). Dalam kondisi negeri yang rawan bencana, kehadiran tim psikososial sangat dibutuhkan,” ujar M. Arif An.
Dalam konteks penanganan banjir di Pulau Sumatera, MPKS PP Muhammadiyah mendapat amanah sebagai penanggung jawab layanan psikososial Muhammadiyah. Untuk itu, MPKS menyiapkan sedikitnya 1.000 relawan KAWANMU yang akan diterjunkan pada fase rehabilitasi pascabencana, setelah masa tanggap darurat berakhir.
Ketua MPKS PP Muhammadiyah, Dr. Mariman Darto, S.E., M.Si., menekankan bahwa relawan membawa mandat moral dan nama besar Persyarikatan dalam setiap misi kemanusiaan. Relawan KAWANMU, kata dia, harus mampu merespons situasi bencana secara cepat, tepat, dan beretika.
“Relawan bukan hanya membantu secara fisik, tetapi juga memulihkan harapan, ketenangan, dan semangat para penyintas, khususnya anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas. KawanMu menjadi duta Muhammadiyah di lokasi bencana dan harus menjadi teladan,” tegas Mariman Darto.
Sebelum mengikuti pembekalan, seluruh relawan menjalani asesmen kesehatan dan kesiapan interaksi dengan korban. Materi yang diberikan meliputi Life Development Program (LDP), Psychological First Aid (PFA), konseling, terapi bermain dan mendongeng, hingga hipnoterapi. Narasumber berasal dari MDMC, IHC, MPKS, serta perwakilan Kemendikdasmen dan Kementerian Sosial.
Pemberangkatan Relawan Psikososial KAWANMU Tahap II direncanakan mulai awal Januari 2026. Melalui pembekalan ini, MPKS PP Muhammadiyah berharap KAWANMU menjadi kekuatan relawan profesional, berkarakter Al-Ma’un, dan siap melayani kemanusiaan di seluruh penjuru Indonesia. (mf)
