SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Leadership Camp Program Internasional SMA Muhammadiyah Gombong 2023 sukses digelar pada Senin – Rabu (18-20/9). Leadership Camp tahun ini diselenggarakan di Teras Merapi, Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dengan mengusung tema “Membentuk Kader Muhammadiyah yang Produktif, Proaktif, dan Progresif” diharapkan peserta dapat benar-benar belajar tentang makna pemimpin sesungguhnya.
Pada Senin (18/9) kegiatan Leadership Camp resmi dibuka oleh ketua PCM Gombong, Yahya Fuad dan ketua PDM Kebumen, Puji Handoko. Kegiatan hari pertama Leadership Camp ini diselenggarakan di Gedung Dakwah PCM Gombong. Turut hadir pula pleno PCM Gombong, Majelis Dikdasmen PCM Gombong, dan Ketua Tim International Class Program (ICP) Dikdasmen PDM Kebumen, Rashif Arka Muhammad.
Dalam sambutannya Rashif menjelaskan maksud dari produktif, proaktif, dan progresif yang menjadi tema kegiatan Leadership Camp tahun ini. Ia juga menyebutkan bahwa kegiatan ini akan berlangsung setiap tahun di tempat yang berbeda. “Di tahun 2033 nanti, Leadership Camp Program Internasional akan dilaksanakan di Rusia,” ucapnya. Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan optimisme dari para peserta, bahwa dalam merencanakan segala hal haruslah memiliki peningkatan, meskipun hal tersebut dianggap mustahil oleh sebagian orang.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan materi dari Reza Mardhika, Direktur Tradha Group, dengan media komunikasi menggunakan Bahasa Inggris. Meski menggunakan Bahasa Inggris, antusias peserta sangat tinggi. Pada sesi pertama ini, peserta mendapat materi tentang spirit of achieving dreams. “In achieving your dreams, you have to love everything you do, be persistent, be brave, and you don’t need to pay attention to what other people say behind your back that pulls you down” pesan Reza dalam seminarnya.
Selanjutnya materi kedua disampaikan oleh Hidanul Achwan, ketua PCIM Mesir. Dalam seminarnya beliau menyampaikan materi tentang mindset seorang pemimpin. Penyempaian materi diawali dengan mengetahui makna pemimpin hingga tugas seorang pemimpin. Sebagai ketua PCIM beliau membagikan beberapa pengalaman dan pengetahuannya kepada peserta terkait kiat menjadi seorang pemimpin yang ideal.
Setelah menunaikan salat asar, kegiatan dilanjutkan dengan nonton bareng film “99 Cahaya di Langit Eropa” karya Rangga Almahendra yang merupakan pemateri utama pada kegiatan Leadership Camp tahun ini. Kegiatan nonton bareng dilaksanakan sebagai bahan diskusi pada seminar dengan Rangga Almahendra di hari kedua.
Masih di tempat yang sama, yakni Gedung Dakwah PCM Gombong, peserta diberi materi Kemuhammadiyahan oleh Widiantoro Triatmadji, Ketua MPK SDI PDM Kebumen. Penyampaian materi ini bertujuan untuk menumbuhkan dan menguatkan kembali jiwa Muhammadiyah pada semua kader Muhammadiyah yang ada di Program Internasional. Harapannya, seluruh peserta Leadership Camp dapat menjadi pemimpin yang tidak luntur kemuhammadiyahannya.
Melanjutkan kegiatan di hari kedua yang berlokasi di Teras Merapi Yogyakarta, peserta mengawali kegiatan dengan pendirian tenda, lomba masak, dan sains terapan. Sains Terapan merupakan salah satu program unggulan di Program Internasional. Peserta diminta untuk membuat karya penerapan ilmu sains. Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk menumbuhkan kreativitas dan memunculkan inovasi baru dari peserta. Peserta yang sudah dibagi dalam beberapa kelompok diharuskan membuat manajemen waktu dan SDM agar kegiatan dapat berjalan meskipun terdapat beberapa kegiatan berjalan secara bersamaan.
Penguatan kader tidak berhenti hanya di Gombong saja. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Gombong pun turut memberikan pupuk kaderisasi untuk seluruh peserta. IPM Time diselenggarakan dengan diskusi ringan antara pengurus PC IPM dengan peserta.
Bada asar peserta menyambut pemateri utama, yakni Rangga Almahendra. Rangga Almahendra merupakan seorang dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Beliau dikenal sebagai penulis andal yang sudah menerbitkan beberapa karya berupa novel dan film, di antaranya 99 Cahaya di langit Eropa, Bulan Terbelah di Langit Amerika, Hanum dan Rangga, dll. Karya terbarunya adalah Sangkala di Langit Andalusia. Dalam seminarnya, Rangga Almahendra bercerita tentang kisahnya yang ia tumpahkan dalam novel, perjalanan karir dan proses menulisnya, serta pandangannya tentang mengasah sebuah kompetensi. Tak lupa Rangga juga menjelaskan alasan dan latar belakang dari judul novelnya yang rata-rata bertema langit.
Sesi berikutnya dilanjutkan dengan pentas seni dan sharing alumni. Beberapa alumni dari Program Internasional pun datang dan berbagi pengalaman dengan peserta. Salah satu alumni yang datang ialah Mustolih, seorang alumni SMA Muhammadiyah Gombong yang berhasil menempuh pendidikan S2 di Australia. Selain itu hadir pula Novi Dwiantoro yang telah sukses berbisnis di Yogyakarya. “Ada dua penyesalan yang saya rasakan ketika SMA. Pertama, tidak memaksimalkan diri, kedua molor (tidak tepat waktu).” Ungkap Novi. Alumni berpesan agar peserta memanfaatkan waktu sebaik mungkin ketika SMA agar tidak merasakan penyesalan di kemudian hari.
Pada Rabu (20/9), yakni hari ketiga, kegiatan Leadership Camp diawali dengan salat subuh berjamaah dan kuliah pagi bersama Hasan Bayuni, Direktur PKU Muhammadiyah Sruweng. Hasan menyampaikan beberapa hal yang perlu diasah agar dapat menjadi seorang pemimpin yang ideal. Salah satunya ialah melakukan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) dalam diri peserta masing-masing.
Setelah selesai materi, kegiatan dilanjutkan dengan debat calon presiden kelas Internasional, presentasi sains terapan, outbond, serta penutupan. Pada sesi penutupan diselipkan pula apresiasi atas terpilihnya presiden kelas Internasional dan apresiasi bagi peserta yang aktif. “Kegiatannya menyenangkan, berkesan, karena bisa bertemu dengan orang-orang hebat seperti Pak Rangga, Mas Hidan, dr, Hasan, dr. Reza. Dan tentu saja mendapat pengalaman yang bermanfaat di LC tahun ini,” ucap Hanan, salah satu siswa Program Internasional. [IF]
