BATU, Suara Muhammadiyah - Rapat Kerja Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah menghelat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II di Kusuma Agrowisata Resort & Convention Batu-Malang, Jawa Timur, Jumat-Ahad (24-26/10).
Rakernas II ini mengusung tema "Masjid Berkemajuan sebagai Pusat Gerakan Ilmu, Dakwah, dan Kesejahteraan Umat.” Dan dibuka oleh Ketua PP Muhammadiyah Muhammad Saad Ibrahim.
Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Fathurahman Kamal menegaskan, masjid bukan hanya sekadar tempat ritus peribadatan, tetapi multifungsi, yaitu tempat pengembangan program keislaman dan pendidikan jamaah, pengembangan ekonomi berbasis jamaah dan kemandirian masjid, digitalisasi dakwah dan literasi Islam berbasis teknologi.
"Masjid jangan hanya sebatas tempat ritual dan spiritual. Masjid harus membangun suatu ekosistem yang masyarakat merasakan sejahtera dengan masjid," tuturnya.
Fathur melihat, umat Islam, khususnya dan masyarakat, pada umumnya, lebih tersejahterakan bukan dari masjid, tetapi dari tempat-tempat umum. Pergeseran ini tentu saja menjadi tanda bahwa masjid belum sepenuhnya hadir sebagai pusat pemberdayaan dan kesejahteraan umat sebagaimana pada masa Rasulullah.
"Ini fenomena yang kita hadapi sekarang," ungkapnya. Di sinilah Rakernas itu berlaku. "Kita hadirkan orang-orang yang otoritatif berbicara soal itu," sambungnya.

Di samping soal kesejahteraan masjid, problem mendasar umat Islam saat ini, sebut Fathur, meniscayakan terjadinya transformasi dakwah.
"Paradigma tauhid, Kemanusiaan universal, dakwah kita harus tetap mencerahkan, menggerakkan, menggembirakan, dan merekatkan," jelasnya.
Dan, hal terpenting lagi, dakwah yang diejawantahkan harus bisa menyemai nilai-nilai kebaikan untuk semesta.
"Dakwah harus merekatkan umat dan masyarakat. Orang Muhammadiyah harus menyatukan, bukan memecah dan mengadu domba," tegasnya. Pada saat yang sama, dakwah harus humanis.
"Mengedepankan sikap kemanusiaan, kelembutan, dan penghargaan terhadap sesama," pintanya dengan tegas.
Walikota Batu Nurochman menyambut baik rangkaian Rakernas II Majelis Tabligh ini. "Selamat datang bapak ibu sekalian di Kota Batu dengan anugerah alam yang kita miliki. Menjadi salah satu daya tarik destinasi wisatawan dan menjadi keberkahan bagi kita," ucapnya.
Nur mendorong, Rakernas II Majelis Tabligh bisa menghasilkan keputusan dan rekomendasi terbaik. Terutama, menjadi inspirasi dalam mengambil kebijakan pemerintahan di Kota Batu.
"Kami dari kota kecil ini berkomitmen untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat melalui kebijakan yang nantinya kami rumuskan. Tentunya hasil ini menjadi rujukan kami dalam mengambil kebijakan, terutama terkait tabligh di seluruh wilayah dapat berjalan dengan baik," bebernya.

Saad menyampaikan apresiasi atas agenda Rakernas II ini. Terutama, dengan hadirnya Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Ekonomi dan Perbankan Setiawan Ichlas dalam pembukaan.
"Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadirannya dan segala rupa usaha yang dilakukan oleh panitia," ucapnya.
Saad menilai, Rakernas II Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ini sangat penting. "Tapi, yang jauh lebih penting, bagaimana kemudian dakwah-dakwah strategis dilakukan," sambungnya. Lebih-lebih, tema yang diusung, bagi Saad sangat substansial dan menjadi problematik di akar rumput saat ini.
"Tema ini adalah salah satu yang menjadi problem di banyak tempat, terutama di Indonesia. Bagaimana memajukan ilmu pengetahuan. Bagaimana kemudian ilmu pengetahuan itu punya dampak terhadap kesejahteraan bangsa," imbuhnya.
Dalam pandangan Muhammadiyah melalui Majelis Tabligh, hal tersebut di atas harus dikontekstualisasikan dengan masjid. Artinya diberikan basis teologis untuk digantungkan kepada Allah. "Yang dalam konteks Indonesia, kita punya Pancasila yang salah satu yang sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa," timpalnya.
Dalam pembukaan yang dihadiri Ustadz Adi Hidayat (Direktur Quantum Akhyar, Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah) dan Utusan Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Perbankan Setiawan Ichlas, juga dilangsungkan Pengukuhan Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid dan Musala Muhammadiyah Majelis Tabligh PP Muhammadiyah periode 2025-2027.
Adapun kepengurusan ini Ketua (Waluyo), Wakil Ketua (Talqis Nurdia nto dan Takdir Ali Mukti), Sekretaris dan Wakil Sekretaris (Arief Bharata Al Huda dan Dikky Syadqumulloh), Bendahara dan Wakil Bendahara (Akhmad Arif Rifan dan Firmansyah).

Bersamaan dengan itu, Setiawan juga menyumbangkan donasi untuk keperluan penguatan program kerakyatan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah sebesar 300 juta rupiah. (Cris)


