Spirit Mengaji untuk Pencerahan Hati

Publish

30 March 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
214
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

 Spirit Mengaji untuk Pencerahan Hati 

Oleh: Mohammad Fakhrudin
 
Ada fenomena sangat menarik yang terjadi di negara-negara sekular, yakni makin “membanjirnya” orang-orang berhijrah menjadi muslim. Salah satu alasannya adalah mereka menemukan kedamaian setelah belajar agama Islam dengan membaca Al-Qur’an. Sesungguhnya, kejadian semacam itu terjadi juga di Indonesia. Namun, mungkin hal itu dianggap sebagai peristiwa biasa karena bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang religius. 

Berdasarkan peristiwa “hijrah” tersebut, sungguh aneh jika ada muslim yang mengalami kegalauan di dalam hidupnya. Apalagi, jika sampai akhirnya mereka murtad.

Ayat-Ayat Penenang Hati

Cukup banyak ayat yang berisi penenang hati. Selain terdapat di dalam surat al-Insyirah (94): 6, ayat penenang hati terdapat juga di dalam surat al-Baqarah (2): 186 dan 216; surat Ali ‘Imran (3): 194, dan surat ar-Ra’ad (13): 28.  

Surat al-Baqarah (2) 186

وَاِ ذَا سَاَ لَـكَ عِبَا دِيْ عَنِّيْ فَاِ نِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّا عِ اِذَا دَعَا نِ ۙ  فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran."

Di dalam ayat186 surat al-Baqarah (2) dinyatakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa Dia sangat dekat dan mengabulkan doa hamba-Nya. Hanya ada dua syaratnya, yakni taat melaksanakan perintah-Nya dan beriman. 

Surat al-Baqarah (2): 216

Pada bagian ujung ayat 216 pada surat al-Baqarah (2), dijelaskan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.

كُتِبَ عَلَيْکُمُ الْقِتَا لُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّـكُمْ ۚ وَعَسٰۤى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْــئًا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّـکُمْ ۚ وَعَسٰۤى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْــئًا وَّهُوَ شَرٌّ لَّـكُمْ ۗ وَا للّٰهُ يَعْلَمُ وَاَ نْـتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ

"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Namun, boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

Sementara itu, pada ayat 28 surat ar-Ra’ad (13) Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan bahwa dengan berzikir (mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala) orang menjadi tenang. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ 

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."

Zikir muslim mukmin tentu tidak sekadar menyebut nama Allah Subhaanahu wa Ta'ala, tetapi juga menyakini sifat-sifat-Nya, yang di antaranya, adalah Dia tidak mengingkari janji sebagaimana disebutkan di dalam surat Ali ‘Imran (3): 194. 

رَبَّنَا وَاٰ تِنَا مَا وَعَدْتَّنَا عَلٰى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ اِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيْعَا د

"Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui rasul-rasul-Mu. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari Kiamat. Sungguh, Engkau tidak pernah mengingkari janji."

Kecerahan Hati

Mengimani kebenaran ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi penenang hati sebagaimana telah disarikan isinya memerlukan kecerahan hati. Hati muslim mukmin idealnya berkecerahan tinggi apalagi pada bulan Ramadhan. Mengapa? Kegiatan pencerahan hati sangat intensif. Jika rajin mengaji dalam arti utuh, hatinya pasti tercerahkan.  

Jika hatinya berkecarahan, muslim mukmin dengan sepenuh hati mengimani kebenaran firman Allah subhanahu wa Ta’ala dan sabda Rasulullah shalllahu ‘alaihi wa sallam. 

Berkenaan dengan itu, jika menghadapi masalah seberat apa pun, mereka optimistis bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala pasti selalu “membersamai” dan pasti menolongnya dengan memberikan solusi terbaiknya. Dengan demikian, mereka dapat menyelesaikannya dengan baik. 

Karena berkecerahan hati, muslim mukmin selalu husnuzan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Baginya husnuzan merupakan salah satu wujud ketakwaannya dan justru itulah yang menjadi kunci pembuka pintu solusi dari Ilahi boleh jadi diperolehnya sebelum masalah terjadi. Di hati ada keimanan yang sangat kuat bahwa Allah Maha Tahu yang terbaik buat hamba-Nya dan Dia pasti memberikan yang terbaik. Dengan demikian, mereka dapat melakukan antisipasi sehingga ketika benar-benar terjadi masalah telah ada kesiapan mental. 

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam ath-Thalaq (62): 2

 وَمَنْ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا 

"Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya,"

Sebaliknya, orang yang telah mati hatinya tidak dapat menerima nasihat. Dia merasa paling pintar dan paling benar. Semua orang dianggapnya bodoh dan salah. Apa pun yang dilakukan oleh orang lain merupakan hasil kerja orang bodoh, dan karena itu, salah. Hal itu terjadi karena hatinya telah dikunci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana dijelaskan di dalam surat al-Baqarah (2): 7

خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ وَعَلٰىۤ اَبْصَا رِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَا بٌ عَظِيْمٌ

"Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, pelihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat."

Bagi muslim mukmin, mengaji menjadi ikhtiar pencerahan hati. Makin sering mengaji, makin tercerahkan hatinya. 

Allahu a’lam


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Makna Tepuk Tangan Kepada Calon Presiden, Catatan Perayaan Milad Muhammadiyah ke-111 Oleh: Ahsan Ja....

Suara Muhammadiyah

20 November 2023

Wawasan

Karakteristik Ayat-ayat Puasa (3) Setiap Ibadah Ada Target yang Harus Dicapai Oleh: M. Rifqi Rosyid....

Suara Muhammadiyah

25 March 2024

Wawasan

Oleh: Donny Syofyan Kita adalah manusia. Kita tinggal di bumi yang sangat berharga bagi kita. Karen....

Suara Muhammadiyah

30 October 2023

Wawasan

Belajar dari Kiai Dahlan dan Jackie Chan Oleh: Agusliadi Massere, Wakil Ketua Majelis Pustaka dan I....

Suara Muhammadiyah

27 December 2023

Wawasan

Oleh: Nur Ngazizah, S.Si. M.Pd يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱ....

Suara Muhammadiyah

29 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah