Tim pengabdian UMS Sulap Bayam Potronayan Jadi Tepung dan Kue Sehat

Publish

13 September 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
43
Foto Istimewa

Foto Istimewa

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Bayam yang selama ini hanya dikenal sebagai sayuran hijau segar kini disulap menjadi produk bernilai ekonomi tinggi melalui inovasi pangan yang dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Melalui kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Potronayan, Boyolali, para petani perempuan dilatih untuk mengolah bayam menjadi tepung bayam dan kue kering (cookies) berbahan bayam. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan harga bayam segar yang kerap tidak stabil di pasaran.

Selama ini, para petani di Desa Potronayan menghadapi kendala serius. Bayam yang mereka panen dalam jumlah besar sering kali hanya bisa dijual dengan harga rendah. Kondisi ini diperparah dengan sifat bayam yang cepat layu dan tidak bisa disimpan lama, sehingga bila tidak segera terjual maka hasil panen berisiko terbuang. Akibatnya, banyak petani yang merugi meskipun produktivitas lahan mereka cukup tinggi. 

Menurut Dr. Hidayah Karuniawati, dosen Fakultas Farmasi UMS yang menjadi ketua tim pengabdian, mengatakan inovasi produk pangan berbasis bayam ini memiliki dua keuntungan sekaligus. 

“Bayam sangat melimpah di Potronayan, tapi jika hanya dijual segar harganya murah dan cepat rusak. Dengan diolah menjadi tepung dan cookies, bayam bisa bertahan lebih lama, bernilai ekonomi lebih tinggi, sekaligus jadi camilan sehat,” ungkapnya, Kamis (11/9).

Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan melibatkan 22 petani perempuan yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT). Kegiatan berlangsung secara bertahap mulai dari tahap persiapan, penyuluhan, pelatihan, hingga pendampingan produksi. 

Metode yang digunakan, lanjutnya, adalah Participatory Rural Approach (PRA), di mana masyarakat dilibatkan secara aktif dalam setiap tahap kegiatan. Tujuannya adalah agar transfer pengetahuan dan keterampilan bisa lebih efektif serta mampu memberikan dampak jangka panjang.

Dalam sesi penyuluhan, para peserta mendapatkan pengetahuan mengenai pentingnya diversifikasi produk pertanian, manfaat gizi bayam, dan peluang pasar untuk produk olahan bayam. Setelah itu, dilakukan praktik langsung pembuatan tepung bayam. Proses ini melibatkan beberapa tahapan, yaitu pencucian, pemotongan, pengeringan dengan oven, penggilingan menggunakan mesin penepung, hingga penyaringan untuk menghasilkan tepung dengan tekstur halus. Tepung bayam yang dihasilkan kemudian dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan cookies.

Antusiasme peserta terlihat dari keaktifan mereka dalam sesi diskusi maupun praktik pembuatan produk. Banyak pertanyaan muncul, mulai dari teknik pengolahan hingga potensi pemasaran produk. Para peserta juga dibagi dalam kelompok kecil untuk praktik langsung membuat tepung bayam dan cookies, dengan pendampingan intensif dari dosen serta mahasiswa. Hasilnya, setiap kelompok berhasil menghasilkan produk jadi yang layak konsumsi.

Selain meningkatkan pengetahuan, kegiatan ini juga terbukti meningkatkan keterampilan peserta. Sebelum mengikuti pelatihan, mayoritas peserta belum pernah mencoba mengolah bayam menjadi produk tahan lama. Setelah pelatihan, mereka tidak hanya mampu membuat tepung dan cookies bayam, tetapi juga memahami standar kebersihan, teknik pengemasan, serta strategi sederhana untuk menjaga kualitas produk. Hasil evaluasi menunjukkan nilai pengetahuan peserta meningkat dari rata-rata 75,62% menjadi 77,50% setelah mengikuti pelatihan. Meski peningkatan ini tidak terlalu signifikan secara statistik, perubahan keterampilan praktis yang terjadi sangat terasa.

Ketua tim pengabdian menerangkan, dari sisi kesehatan, produk olahan bayam ini memiliki manfaat besar. Bayam merupakan salah satu sumber zat besi nabati yang penting untuk mencegah anemia, terutama pada perempuan dan anak-anak. Kandungan vitamin A dan C di dalamnya juga bermanfaat bagi sistem imun, sementara serat dan antioksidan membantu menjaga kesehatan pencernaan serta mencegah peradangan. 

“Dengan mengolah bayam menjadi cookies, masyarakat mendapatkan alternatif camilan sehat yang sekaligus berfungsi sebagai makanan fungsional (functional food). Dalam bidang farmasi, produk seperti ini dapat dikategorikan sebagai nutraseutikal, yaitu pangan dengan manfaat tambahan bagi kesehatan,” jelas Hidayah Karuniawati.

Lebih jauh, program ini juga berdampak pada aspek ekonomi dan sosial. Para petani perempuan kini memiliki keterampilan tambahan yang dapat membuka peluang usaha. Dengan adanya produk olahan ini, nilai tambah yang dihasilkan dari bayam meningkat berkali lipat dibanding hanya dijual segar. Selain itu, kegiatan ini memberikan semangat baru bagi para petani perempuan untuk lebih kreatif dan mandiri secara ekonomi.

Tim UMS berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan pasca pelatihan, termasuk memberikan arahan mengenai strategi pemasaran, branding produk, serta pengembangan inovasi rasa. Ke depan, produk cookies bayam ini diharapkan dapat berkembang menjadi ikon kuliner khas Desa Potronayan sekaligus menjadi contoh sukses pemanfaatan potensi lokal untuk kesejahteraan masyarakat. 

Penyelenggaraan pengabdian ini dilaksanakan dengan dukungan penuh dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPMPP) UMS. Ketua tim pengabdian menyebut dengan adanya dukungan dana dan fasilitas, kegiatan bisa berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas. (Maysali/Humas)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah - Para penggiat sepakbola Muhammadiyah Banyuwangi Jawa Timur men....

Suara Muhammadiyah

18 March 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Univer....

Suara Muhammadiyah

9 September 2025

Berita

Bincang Sumpah Pemuda IPM Jateng  SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Ikatan Pelajar Muhammadiyah J....

Suara Muhammadiyah

29 October 2023

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Kejuaraan Wilayah (Kejurwil) 1 Panahmu Jawa Tengah  yang diselang....

Suara Muhammadiyah

20 February 2025

Berita

Reformasi Pendidikan Menjadi Kuncinya YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Himpunan Mahasiswa Pascasarj....

Suara Muhammadiyah

7 May 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah