SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Masjid Ahmad Dahlan, diambil dari nama pendiri Persyarikatan Muhammadiyah. Dalam Syawalan Halal Bihalal Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngaglik, pada Minggu (20/4) di Pawon Bendoro, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Ahmad Dahlan, Ari Wibowo, memaparkan kemajuan Masjid Ahmad Dahlan dalam 1 (satu) tahun terakhir.
Masjid Ahmad Dahlan dinilai terus berkembang dan bertransformasi menjadi pusat kegiatan dakwah Muhammadiyah Ngaglik. Terdapat banyak Kegiatan yang bervariasi. Tidak hanya itu, anak-anak muda juga juga turut berperan di dalamnya.
"Mulai dari kajian rutin Ahad Pagi yang jamaahnya semakin meningkat hingga mencapai kurang lebih 200 orang, pematerinya yang berasal dari berbagai latar belakang keilmuan, hingga penayangan pengajian secara live streaming pada Youtube Ngaglik Berkemajuan," kata Ari.
Masjid Ahmad Dahlan sejak awal diharapkan menjadi pusat kegiatan Muhammadiyah Ngaglik. Namun harapan ini tidak dengan mudah direalisasikan karena berbagai faktor, termasuk letaknya yang tidak berada di pemukiman masyarakat tepatnya di Jl. Noto Sukardjo, RT. 04/RW. 02 Rejodani, Ngetiran, Sariharjo, Kapanewon Ngaglik. Jama’ah shalatnya tidak menentu karena tergantung musafir yang singgah untuk mampir shalat. Selain shalat jama’ah, satu-satunya kegiatan yang berjalan adalah kajian rutin Ahad Pagi.
Selain kajian rutin Ahad Pagi, setiap Selasa ba’da maghrib diselenggarakan kajian Tahsin al-Qur’an yang diasuh oleh Ustadz Ahmad Yusuf, MPd. Al-Hafidz yang dapat diikuti oleh semua usia baik laki-laki maupun perempuan. Sesekali juga diselenggarakan kajian sembari rihlah.
Bukan saja kajian dan shalat, Masjid Ahmad Dahlan menjadi markas Gerakan Shadaqah Sampah (GSS) yang menghimpun shadaqah sampah dari jama’ah. Sejak berdiri sekitar 1 (satu) tahun yang lalu sampai dengan saat ini, GSS telah menerima sebanyak 9.698 kg sampah anorganik, 1.023 sampah elektronik, dan 150 liter minyak jelantah. Dengan perolehan pendapatan sebesar Rp24.200.090, dari shadaqah sampah kemudian setiap Ahad Wage diwujudkan Pasar Ceria berupa sayur dan lauk pauk yang dibagikan secara gratis kepada jama’ah kajian Ahad Pagi dan masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah, masyarakat sekitar mulai menjadi jama’ah shalat di Masjid Ahmad Dahlan,” ujar Ari.
Kegiatan-kegiatan lain, seperti shalat tarawih, kajian tarawih, dan kajian shubuh selama Ramadhan diselenggarakan selama 1 (satu) bulan penuh, kemudian Pesantren Ramadhan, GSS Mini School, penyembelihan hewan qurban, yang melibatkan warga Muhammadiyah lintas generasi.
Masjid Ahmad Dahlan juga melakukan kegiatan pemberdayaan ekonomi melalui GSS Mart yang menjual aneka makanan dan perlengkapan rumah tangga, dengan omset 1-2 juta/bulan. Saat menjelang ‘idul fitri, GSS Mart menjual parsel yang ternyata peminatnya cukup besar hingga terjual lebih dari 300 paket dengan omset lebih dari 31 juta. Semua keuntungannya dipergunakan untuk kegiatan Muhammadiyah Ngaglik.
Bonus dari capaian-capaian tersebut, Masjid Ahmad Dahlan mendapatkan apresiasi sebagai Peraih Hibah Program 1.000 Cahaya PP Muhammadiyah, dengan kategori Green Masjid bersama dengan masjid-masjid percontohan lainnya. Melalui GSS, Masjid Ahmad Dahlan juga memperoleh Juara 1 Video Tiktok yang diselenggarakan LPCRPM PP Muhammadiyah.
Rencana pengembangan ke depan, Masjid Ahmad Dahlan akan diperluas dan akan dijadikan sebagai Islamic Center yang di dalamnya ada rumah tahfidz, klinik pratama, TokoMu, dan Biro Haji Umrah, dan lain-lain. Saat ini sedang dalam proses pembebasan tanah seluas 2.232 m2 dengan nilai sebesar 5,8 miliar. "Bagi yang hendak turut wakaf dalam pembebasan lahan tersebut dapat menghubungi No. WA: 081546200942 (Agung Prasetyo, SE, MBA, CWC.)," pungkasnya. (Ari/m)