GORONTALO, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) kembali menegaskan komitmennya sebagai kampus yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan inklusivitas. Hal tersebut tercermin dalam pelaksanaan Wisuda UMGO ke-XXII yang berlangsung di Gedung Indoor David Bobihoe Akib, Selasa (23/12/2025).
Salah satu momen yang mencuri perhatian hadir dari Stevany Ruung,S.Kom., wisudawati Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Ilmu Komputer, yang merupakan mahasiswi Kristen. Dalam pidato pesan dan kesan yang disampaikannya mewakili wisudawan dan wisudawati, Stevany mengungkapkan rasa nyaman dan bangganya selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Gorontalo.
Stevany menuturkan bahwa keputusannya berkuliah di kampus Muhammadiyah pada awalnya diliputi berbagai keraguan. Sebagai mahasiswa non-Muslim, ia sempat mempertanyakan apakah dirinya akan diterima dan diperlakukan setara di lingkungan kampus berbasis nilai-nilai Islam.
Namun, pengalaman akademik yang dijalaninya justru menjawab seluruh kekhawatiran tersebut.
“UMGO tidak hanya menjadi tempat saya belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga rumah yang mengajarkan makna toleransi, kemanusiaan, dan kebersamaan,” ungkap Stevany dalam pidatonya.
Selama berkuliah, Stevany merasakan suasana akademik yang kondusif dan penuh penghargaan terhadap perbedaan. Ia menyampaikan bahwa keyakinannya dihormati, serta diberi ruang untuk bertumbuh dan berprestasi bersama mahasiswa dari berbagai latar belakang.
Pengalamannya tinggal di Rusunawa UMGO dan mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan turut memperkuat kesan positif tersebut. Ia merasakan eratnya kebersamaan, saling menghargai, dan nilai persaudaraan yang tumbuh secara alami di lingkungan kampus.
Dalam kesempatan tersebut, Stevany juga menyampaikan apresiasi kepada para dosen yang telah membimbing dan membekali mahasiswa dengan ilmu dan karakter, serta kepada orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan doa dan dukungan.
Ia menegaskan bahwa gelar yang diraih merupakan hasil dari perjuangan bersama.
Di akhir pidatonya, Stevany menyampaikan harapan untuk dapat kembali mengabdi di Universitas Muhammadiyah Gorontalo. Ia menyatakan keinginannya untuk menjadi bagian dari tenaga pendidik atau tenaga kependidikan sebagai bentuk rasa cinta dan pengabdian kepada kampus yang telah membesarkannya.
Momen tersebut disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin, menjadi bukti bahwa Universitas Muhammadiyah Gorontalo adalah ruang pendidikan yang inklusif, terbuka, dan berkomitmen mencetak lulusan yang berilmu, berakhlak, serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam keberagaman.

