SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Lazismu MBS Yogyakarta kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pendidikan santri yatim dan dhuafa melalui Program Beasiswa Santrimu. Program ini menjadi salah satu program unggulan Lazismu MBS Yogyakarta yang setiap tahun membuka pendaftaran dan menyeleksi calon penerima dari kalangan santri yatim dan dhuafa. Proses seleksi dilakukan secara berlapis, mulai dari pendaftaran, seleksi berkas, pemeriksaan administrasi, hingga survei langsung ke rumah orang tua atau wali calon penerima, sehingga bantuan benar-benar tepat sasaran kepada mereka yang paling membutuhkan.
Para penerima Beasiswa Santrimu tidak hanya diposisikan sebagai penerima manfaat, tetapi juga disiapkan sebagai kader-kader Muhammadiyah yang kelak memiliki komitmen kuat untuk mengabdi di pesantren dan persyarikatan. Saat ini, mereka sedang menempuh pendidikan di jenjang SMP dan SMA melalui Program MBS AR Fachrudin, yang merupakan bagian dari PPM MBS Yogyakarta. Di lingkungan inilah para santri dibina tidak hanya dalam aspek akademik dan keagamaan, tetapi juga dalam hal kepemimpinan, akhlak, dan kesiapan pengabdian.
Program Beasiswa Santrimu menjadi ruang harapan bagi santri yang berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, namun memiliki semangat tinggi dalam menuntut ilmu. Banyak di antara mereka yang sebelumnya kesulitan membiayai makan dan pendidikan, kini dapat belajar dengan lebih tenang. Beasiswa ini dirancang sebagai skema dukungan berkelanjutan agar pendidikan santri yatim dan dhuafa tetap terjaga kualitas dan kontinuitasnya, sekaligus mempersiapkan mereka menjadi generasi penerus yang berkontribusi bagi umat dan negeri.
Sumber dana Beasiswa Santrimu berasal dari dua kelompok utama. Pertama, donatur tetap yang merupakan wali santri program reguler dan setiap bulan menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu pembiayaan pendidikan santri yatim dan dhuafa. Kedua, donatur rutin dari Program SERBU (Seribu untuk Beasiswa) yang melibatkan masyarakat umum melalui infaq kecil namun berkelanjutan, baik secara tunai, transfer, maupun melalui kotak amal dan penggalangan dana di berbagai kegiatan. Sinergi kedua sumber inilah yang memungkinkan Lazismu MBS Yogyakarta menghimpun dana hingga miliaran rupiah dan menyalurkannya secara terarah kepada para penerima beasiswa.
Hingga tahun ini, total donasi rutin yang terhimpun melalui Program Beasiswa Santrimu disalurkan kepada 170 santri kategori yatim dan dhuafa. Setiap bulan, Lazismu MBS Yogyakarta membayarkan biaya makan dan uang pendidikan para penerima beasiswa yang menempuh pendidikan di SMP dan SMA Program MBS AR Fachrudin PPM MBS Yogyakarta. Jika diakumulasikan selama satu tahun, total beasiswa yang disalurkan mencapai kurang lebih Rp 1,7 miliar (Rp 1.734.000.000), sebagai bentuk nyata kepedulian umat terhadap keberlanjutan pendidikan santri.
Menurut Ustadz Odjie Samroji, selaku Kepala Kantor Layanan Lazismu MBS Yogyakarta, program ini merupakan bagian dari komitmen Lazismu yang bekerja sama dengan Pesantren Muhammadiyah Boarding School untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi santri yatim dan dhuafa. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur, terutama para wali santri MBS Yogyakarta yang selama ini setia mendukung program Beasiswa Santrimu,” ujarnya.
Beasiswa Santrimu tidak hanya meringankan beban finansial, tetapi juga menjadi bentuk penghargaan dan dorongan moral bagi para santri. Penerima beasiswa didorong untuk semakin bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, menjaga akhlak dan adab di pesantren, serta aktif dalam kegiatan dakwah dan sosial. Melalui Program Beasiswa Santrimu, Lazismu MBS Yogyakarta berharap lahir generasi santri yang berilmu, berakhlak mulia, siap mengabdi di pesantren, dan menjadi kader-kader terbaik Muhammadiyah untuk masa depan umat dan negeri.
